BAB VI
UTILITAS
v Utilitas adalah Kemanfaatan yang dirasakan oleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu barang.
v Utilitas total adalah total kemanfaatan yang dirasakan oleh konsumen setelah mengkonsumsi barang dan jasa
v Utilitas total sangat tergantung kepada berapa banyak barang yang dikonsumsi, sehingga semakin banyak barang yang dikonsumsi maka utilitas totalnya juga akan semakin tinggi
v Marginal utility adalah perubahan dalam utilitas total sebagai dampak dari pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
v Marginal utility adalah perubahan dalam utilitas total sebagai dampak dari pertambahan satu unit barang yang dikonsumsi.
v Asumsi dasar dari teori marginal utility adalah bahwa seorang konsumen akan memilih barang yang memiliki kemungkinan untuk memberikan utilitas total yang paling optimal.
v Keseimbangan konsumsi adalah merupakan situasi dimana konsumen dapat mengalokasikan semua pendapatannya untuk membeli barang yang diinginkannya.
v Utilitas total dari seorang konsumen dapat dimaksimalkan dengan menggunakan kaidah: ”Belanjakan semua anggaran yang ada dan cari titik keseimbangan utilitas marginal atas semua barang yang dikonsumsi”.
v Utilitas marginal adalah tambahan utilitas dari suatu barang dibagi dengan harga barang tersebut. Misalnya, utilitas marginal dari konsumen setelah membeli makanan sebanyak 1 unit (MUF) adalah 50.000 utilitas Harga makanan per unit (PF), misalnya: Rp.5000. Dengan demikian utilitas marginal dari uang yang dibelanjakan untuk mendapatkan 1 unit makanan adalah:
MUF
= 50.000/5.000 = 10 unit utilitas per satuan anggaran yang dibelanjakan
PF
v hukum kepuasan atas suatu barang, semakin banyak konsumen mengkonsumsi barang tertentu, maka utilitas marginalnya semakin lama akan semakin kecil, Sebaliknya, semakin sedikit jumlah barang yang dikonsumsi, maka utilitas marginalnya akan semakin tinggi.
v Titik keseimbangan konsumsi akan terjadi ketika utilitas marginal barang yang satu sama besarnya dengan utilitas marginal barang lainnya
MUF MUC
=
PF PC
v Jika tambahan kemanfaatan yang didapatkan dari suatu barang melebihi barang yang lain; orang akan berusaha untuk mendapatkan barang yang sebelumnya. Seorang konsumen yang memiliki rasionalitas ekonomi akan menggunakan prinsip tersebut: memaksimalkan kemanfaatan dan meminimalkan ketidakmanfaatan.
Teori Marginal Utility
ASUMSI | IMPLIKASI | PREDIKSI |
Kemanfaatan suatu barang diturunkan dari barang yang dikonsumsi. | Utilitas total akan dapat dioptimalkan ketika semua anggaran terbelanjakan dan ketika utilitas marginal per satuan anggaran adalah sama untuk semua barang yang dikonsumsi. | Semakin tinggi harga barang, semakin sedikit jumlah barang yang dikonsumsi. |
Setiap tambahan barang yang dkonsumsi menghasilkan tambahan nilai utilitas total. | Semakin tinggi harga barang X, semakin banyak barang Y yang akan dikonsumsi. | |
Semakin bertambah barang yang dikonsumsi, Semakin berkurang nilai utilitas marginal. | Semakin tinggi anggaran, semakin banyak barang normal yang dikonsumsi | |
Setiap konsumen yang rasional selalu berkeinginan untuk memaksimalkan utilitas total. |
v Apabila barang memiliki barang substitusi, maka sifat permintaannya akan cenderung elastis. Sedangkan barang yang tidak memiliki barang substitusi maka permintaannya akan cenderung bersifat inelatis
v konsumen akan dapat memaksimalkan nilai utilitas atas barang yang dikonsumsinya apabila dipenuhi kreteria:
MUF MUC
=
PF PC
v Efisiensi ekonomi akan terjadi apabila Anda dapat mendatangkan kemanfaatan yang paling optimal atas aktifitas ekonomi yang Anda lakukan
v Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai ketika konsumen dapat memaksimalkan nilai utilitas barang.
BAB VII
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
v Bentuk yang paling ekstrem dari sebuah persaingan di pasar disebut sebagai pasar persaingan sempurna (perfect competetion market).
v Pasar persaingan sempurna akan terjadi apabila:
- Semua pelaku usaha menjual produk yang sejenis untuk banyak pembeli
- Baik penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi harga barang yang berlaku di pasar, harga pasar sepenuhnya ditentukan oleh kekuatan tarik menarik antara banyak penjual dan banyak pembeli di pasar; sehingga baik penjual maupun pembeli sama-sama tunduk pada harga pasar (price taking)
- Tidak ada hambatan bagi siapa pun, baik ia sebagai penjual atau pembeli; untuk memasuki pasar (free exit and free entry)
- Tidak ada pelaku usaha yang memperoleh keuntungan lebih besar dari pelaku usaha sejenis lainnya
- Baik penjual dan pembeli memiliki informasi yang sempurna tentang harga pasar.
v Pelaku usaha pada pasar persaingan sempurna dikatakan sebagai pengambil harga karena setiap pelaku usaha hanya memiliki jumlah produk dengan proporsi yang relatif kecil dibandingkan dengan total produk yang dijual di pasar.
v Karena penjual hanya bisa memposisikan sebagai pengambil harga, maka kita akan menemukan kurve permintaan barang yang bersifat elastis sempurna. Sifat permintaan barang yang elastis sempurna juga menunjukkan bahwa penjual barang yang satu merupakan pengganti mutlak dari penjual barang yang lain.
v Pendapatan total (total revenue, TR) diperoleh dari harga barang (price, P) dengan jumlah barang yang terjual (quantity, Q). Jadi TR = P X Q
v Tambahan pendapatan (marginal revenue, MR) adalah perubahan dalam pendapatan total yang didapatkan dari bertambahnya jumlah barang yang terjual. MR = DTR/DQ
v Rata-rata pendapatan (average revenue, AR) didapatkan dari pendapatan total dibagi dengan jumlah barang yang terjual. Jadi AR = TR/Q
v Cara untuk mengetahui keuntungan maksimal adalah dengan menggunakan analisis marginal, dengan membandingkan tambahan pendapatan (marginal revenue, MR) dengan biaya tambahan (marginal cost, MC).
v keuntungan atau kerugian perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan antara pendapatan total dengan rerata biaya total. Jika harga barang sama dengan rerata biaya total, maka perusahaan akan mendapatkan tingkat keuntungan impas (normal). Jika harga melebihi rerata biaya total, maka perusahaan akan mendapatkan keuntungan optimal. Jika harga lebih kecil dari rerata biaya total, maka perusahaan akan mendapatkan kerugian
v titik keseimbangan jangka panjang pada pasar persaingan akan terjadi ketika tingkat keuntungan adalah mencapai titik impas (keuntungan nol, atau keuntungan normal).
v Keuntungan pelaku usaha yang terlaibat pada pasar persaingan sempurna adalah dalam kategori ”keuntungan normal”. Kecilnya keuntungan pelaku usaha di pasar persaingan sempurna disebabkan oleh banyaknya pelaku usaha sejenis yang ada di pasar. Tetapi kondisi yang demikian akhirnya mendorong masing-masing pelaku usaha untuk mencari teknologi alternatif, yang bisa memberikan kesempatan kepada mereka untuk menekan biaya produksi sehingga tingkat keuntungan dapat ditingkatkan.
BAB VIII
MONOPOLI
v Monopoli adalah sebuah industri yang memproduksi barang atau jasa yang tidak memiliki barang pengganti mutlak, tetapi hanya diproduksi oleh produsen tunggal yang mempunyai kekuatan untuk menghalangi pelaku usaha lain yang hendak memasuki pasar industri
v Pasar monopoli terbangun oleh dua kekuatan:
(a) tidak adanya barang pengganti mutlak, dan
(b) adanya hambatan untuk memasuki pasar
Kurve Permintaan dan Tambahan Pendapatan Pemonopoli
Alternatif | Harga barang (P) | Jumlah Barang Diminta (Q) | Pendapatan Total (TR = P X Q) | Tambahan Pendapatan (MR=DTR/DQ |
A | 20 | 0 | 0 | |
| | | | 18 |
B | 18 | 1 | 18 | |
| | | | 14 |
C | 16 | 2 | 32 | |
| | | | 10 |
D | 14 | 3 | 42 | |
| | | | 6 |
E | 12 | 4 | 48 | |
| | | | 2 |
F | 10 | 5 | 50 | |
v Pemonopoli akan menikmati keuntungan maksimum dengan memproduksi barang pada jumlah ketika nilai tambahan pendapatan (MR) sebanding dengan tambahan biaya (MC).
Output Pemonopoli dan Keputusan Harga
P | Q | TR (P X Q) | MR | TC | MC | p (TR – TC) |
20 | 0 | 0 | | 20 | | -20 |
| | | 18 | | 1 | |
18 | 1 | 18 | | 21 | | -3 |
| | | 14 | | 3 | |
16 | 2 | 32 | | 24 | | 8 |
| | | 10 | | 6 | |
14 | 3 | 42 | 8 | 30 | 8 | 12 |
| | | 6 | | 10 | |
12 | 4 | 48 | | 40 | | 8 |
| | | 2 | | 15 | |
10 | 5 | 50 | | 55 | | -5 |
v Dalam monopoli, segera akan terlihat bahwa inefisiensi ekonomi akan segera terjadi. Inefisiensi ekonomi terjadi karena konsumen harus membayar harga barang yang lebih tinggi dari tingkat keuntungan normal.
v Monopoli sesungguhnya juga bisa mendatangkan efisiensi ekonomi. Legalisasi monopoli, sebagaimana yang dinikmati oleh para pemegang hak paten adalah merupakan contoh monopoli yang bisa menciptakan efisien ekonomi. Peralatan komputer yang Anda beli, yang dimonopoli oleh para pemegang lisensi dan hak paten; mungkin semakin lama semakin canggih dan berharga murah, dan hal itu merupakan bentuk efisiensi ekonomi.
BAB IX
MONOPOLISTIK DAN OLIGOPOLI
v Persaingan monopolistik adalah merupakan sebuah struktur pasar dimana di dalam pasar: ada banyak pelaku usaha yang saling berkompetisi, masing-masing pelaku usaha memproduksi barang yang berbeda-beda, pelaku usaha saling bersaing dengan pelaku usaha yang lain dalam hal kualitas produk, harga, desain, dan pemasaran; dan semua pelaku usaha bebas keluar masuk dari dan ke dalam pasar.
v Jumlah pelaku usaha sangat banyak. Pada persaingan monopolistik, sebagaimana pada persaingan sempurna; di dalam pasar industri terdiri dari banyak pelaku usaha.
v Dengan jumlah pelaku usaha yang besar, maka ada beberapa konsekeuensi yang akan terjadi.
Pertama, pangsa pasar menjadi terbatas. Dalam persaingan monopolistik, masing-masing pelaku usaha menawarkan sebagian kecil barang dan jasa yang ada di pasar industri. Oleh karena itu, mereka juga memiliki kekuatan yang terbatas untuk bisa mempengaruhi harga barang
Kedua, berapa harga barang yang akan diikuti oleh pelaku usaha dalam persaingan monopolistik akan sangat dipengaruhi oleh perkembangan rerata harga barang lain di dalam pasar industri. Karena masing-masing pelaku usaha kekuatannya relatif kecil, maka tidak ada pelaku usaha yang mampu mempengaruhi pasar
Ketiga, untuk bisa menikmati tingkat harga yang tinggi, masing-masing pelaku usaha sesungguhnya bisa melakukan kesepakatan, atau lebih tepatnya melakukan konspirasi harga dan jumlah barang yang harus diproduksi. Tetapi, secara teoritik hal ini sulit untuk diwujudkan disebabkan oleh terlalu banyaknya jumlah pelaku usaha di dalam pasar industri.
v Keanekaragaman produk yang dijual. Keanekaragaman barang yang dijual merupakan bentuk lain dari peran barang pengganti, meskipun bukan pengganti mutlak; bagi barang yang dihasilkan oleh pelaku usaha di dalam pasar industri
v Persaingan pada kualitas, harga, dan pemasaran. Keanekaragaman produk memungkinkan pelaku usaha bersaing dengan pelaku usaha lain dalam 3 hal, yaitu kualitas produk, harga barang, dan pemasaran.
v Pada pasar monopolistik, setiap pelaku usaha dan siapa saja yang terlibat dalam kegiatan di pasar bebas keluar masuk dari dan ke dalam pasar
v Oligopoli menggambarkan struktur pasar dimana didalamnya hanya terdapat sedikit pelaku usaha yang saling berkompetisi.
v Pada oligopoli, jumlah barang yang dijual oleh penjual sangat ditentukan oleh harga dan jumlah barang yang ditetapkan oleh penjual serta harga dan jumlah barang yang berlaku pada penjual barang lain
v Kurve permintaan oligopoli berbentuk kinked demand yang bisa diterjemahkan sebagai kekakuan permintaan, yang digambarkan dengan kurve permintaan patah. Model ini didasarkan atas asumsi bahwa masing-masing pelaku usaha dalam pasar oligopoli percaya bahwa bila salah satu pelaku usaha meningkatkan harga barang, maka pelaku usaha lain tidak akan mengikutinya; tetapi bila salah satu pelaku usaha memotong harga barang, maka pelaku usaha lain akan mengikutinya.
BAB X
EFISIENSI EKONOMI
v konsep efisiensi, yaitu bagaimana pelaku ekonomi bisa bertindak optimal dengan sumberdaya yang ada padanya. Karena sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pelaku ekonomi tidak sama kuantitas dan kualitasnya.
v Marginal Benefit, tambahan kemanfaatan adalah kemanfaatan yang diterima seseorang setelah mengkonsumsi satu lebih banyak barang dan jasa.
v Asas dari marginal cost , ketika tambahan biaya untuk suatu produk meningkat, maka nilai yang kita korbankan dari produk lain juga akan meningkat
v Nilai adalah apa yang Anda dapatkan, sedangkan harga adalah apa yang Anda bayar.
v Surplus Konsumen dikatakan sebagai nilai yang Anda berikan terhadap barang atau jasa tersebut dikurangi dengan berapa harga buku yang sebenarnya.
v Surplus produsen. Ketika harga barang di atas tambahan biaya (MC), maka pelaku usaha akan menerima surplus produsen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar